Buka Akses ke 460 Juta Konsumen Uni Eropa, Prabowo Resmikan Era Baru Perdagangan Bebas



JAKARTA, LIPUTAN98 – Prabowo Bawa Pulang Sejumlah Kesepakatan Penting dari Markas Uni Eropa
Presiden Prabowo Subianto pulang dari kunjungannya ke markas Uni Eropa di Brussel, Belgia, dengan membawa berbagai hasil penting. Di antaranya adalah tercapainya kesepakatan perdagangan bebas dan kemudahan memperoleh Visa Schengen Multi-Entry bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Kesepakatan ini tercapai setelah Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di Gedung Berlaymont, Brussel, pada Minggu (13/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi sejumlah menteri dan pejabat tinggi, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Kunjungan Prabowo ke Eropa mencakup dua negara: Belgia dan Prancis. Di Paris, ia hadir sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Bastille.
Kesepakatan Perdagangan Setelah Negosiasi 10 Tahun
Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik terkait Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perundingan ini telah berlangsung lebih dari 10 tahun dan baru menemukan titik terang pada putaran ke-19.
“Kami berhasil mencapai terobosan besar hari ini. Perjanjian ini pada dasarnya adalah bentuk perdagangan bebas antara kedua pihak,” ujar Prabowo di markas Uni Eropa.
Meski begitu, kesepakatan ini masih harus melalui proses legalisasi dan ratifikasi sebelum bisa diterapkan penuh. Namun kedua belah pihak menyatakan bahwa seluruh proses negosiasi telah rampung dan kini memasuki tahap legal scrubbing.
Tarif Impor Hampir Nol Persen dan Akses Luas ke Pasar Eropa
Dalam keterangannya, Prabowo menyebut hampir seluruh tarif impor Indonesia-Uni Eropa akan menjadi 0 persen setelah ratifikasi. Ia menyebut ini sebagai lompatan besar karena Indonesia mendapat akses langsung ke pasar Uni Eropa dengan lebih dari 460 juta penduduk dan kekuatan ekonomi global.
Perjanjian ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kepercayaan investor, serta memperkuat posisi Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Kemudahan Visa Schengen untuk WNI
Selain kesepakatan dagang, Uni Eropa juga menyetujui kemudahan bagi WNI dalam memperoleh Visa Schengen Multi-Entry. Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa warga Indonesia yang melakukan kunjungan kedua ke Eropa akan memenuhi syarat mendapatkan visa tersebut. Langkah ini diharapkan mempermudah kegiatan kunjungan, studi, investasi, hingga kerja sama antarwarga.
Wilayah Schengen sendiri mencakup 29 negara yang telah menghapus kontrol perbatasan internal, sehingga memberikan keleluasaan lebih bagi para pelancong.
Kemitraan Strategis dan Kerja Sama di Bidang Geopolitik
Uni Eropa juga berniat meningkatkan hubungan bilateralnya dengan Indonesia ke tingkat kemitraan strategis, khususnya di bidang geopolitik dan keamanan. Ursula menekankan bahwa kerja sama ini akan dibangun berdasarkan saling percaya dan manfaat bersama, serta mendukung kerja sama yang lebih luas dalam kerangka hubungan Uni Eropa–ASEAN.
Izin Bangun RS dan Kampus Asing di Indonesia
Dalam pertemuan terpisah dengan Presiden Dewan Eropa António Costa, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk membuka peluang pendirian rumah sakit dan kampus asing di dalam negeri. Menurutnya, hal ini mencerminkan keterbukaan Indonesia terhadap kolaborasi global, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia memang telah membuka sejumlah sektor, termasuk kesehatan, untuk partisipasi asing.
Setiap tahun, sekitar 8 juta WNI bepergian ke Eropa dan lebih dari 3.000 pelajar Indonesia menempuh pendidikan di benua tersebut, sebagian besar melalui program beasiswa pemerintah. Prabowo berharap jumlah ini akan terus meningkat.
Ia menegaskan, kerja sama Indonesia–Uni Eropa akan menguntungkan kedua belah pihak: Eropa dengan keunggulan di bidang teknologi dan pembiayaan, serta Indonesia dengan potensi sumber daya alam dan pertanian yang besar.

Pos terkait