Perdagangan Global: India Soroti Ketidakadilan Ekonomi Tiongkok, Bukan Amerika

Liputan98.com – Jakarta, Isu utama dalam perdagangan dunia saat ini tidak berpusat pada Amerika Serikat, melainkan pada Tiongkok. India menghadapi defisit neraca perdagangan yang besar dengan Tiongkok, yang disebabkan oleh praktik subsidi perdagangan dan dumping yang dilakukan oleh negara berpaham komunis tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri India, Dr. Subrahmanyam Jaishankar, saat menjawab pertanyaan mengenai isu proteksionisme dalam perdagangan global yang kerap dikaitkan dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump. Ada kekecewaan besar terhadap model perdagangan saat ini. Perdagangan bebas sering kali tidak adil, terutama ketika ekonomi non-pasar memberikan subsidi perdagangan dan dumping di pasar lain. Jika kita bicara soal proteksionisme AS, saya tegaskan bahwa masalah terbesar India dalam perdagangan bukanlah AS, melainkan Tiongkok,ujar Jaishankar, Minggu (26/1/2025).

Jaishankar menyoroti bahwa defisit perdagangan India dengan Tiongkok sangat besar, dan persoalan akses pasar menjadi salah satu tantangan utama. Ia menekankan pentingnya mendiagnosis masalah perdagangan secara tepat, termasuk ketimpangan akses pasar yang diberikan Tiongkok kepada negara lain.

Ada masalah besar dalam perdagangan global saat ini, di mana negara dengan kapasitas produksi besar enggan membuka pasar mereka untuk negara lain. Sebaliknya, ekspor mereka justru merugikan industri di negara tujuan, jelas Jaishankar.

Ia juga menegaskan bahwa jika ditanya tentang kekhawatiran utama industri India, jawabannya bukanlah Amerika Serikat, melainkan Tiongkok. Saya ingin memperjelas bahwa masalah yang dihadapi dunia saat ini, khususnya dalam perdagangan, adalah kekhawatiran terhadap Tiongkok, dan menurut saya ini jauh lebih serius, tambahnya.

Sebagai catatan, Jaishankar juga menyinggung peran lembaga intelijen, seperti CIA, yang dianggap aktif dalam memantau dan memberikan masukan terkait isu perdagangan internasional. (Red)

Pos terkait