Liputan98.com – Washington, Donald Trump kembali mencetak kontroversi di hari pertama masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2025. Tanpa menunggu lama, Trump resmi menarik AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), langkah yang mengundang perhatian dunia.
Dilansir dari situs resmi Gedung Putih pada Selasa (21/1/2025), Trump menyatakan keputusan ini sebagai respons atas apa yang ia sebut sebagai kegagalan besar WHO dalam menangani pandemi COVID-19 pada 2020.
“Amerika Serikat menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena kesalahan organisasi tersebut dalam menangani pandemi COVID-19 yang muncul di Wuhan, Tiongkok, serta krisis kesehatan global lainnya,” bunyi pernyataan resmi Gedung Putih.
Kritik Tajam untuk WHO dan China
Trump tak hanya menyalahkan WHO, tetapi juga menyoroti pengaruh politik dalam organisasi tersebut dan apa yang ia anggap sebagai ketidakadilan dalam kontribusi pendanaan. Menurut Trump, AS telah menanggung beban keuangan yang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lain, termasuk China.
“China, dengan populasi 1,4 miliar jiwa, memiliki jumlah penduduk tiga kali lipat lebih besar dari Amerika Serikat, namun kontribusinya terhadap WHO hampir 90 persen lebih kecil,” ujar Trump dalam pernyataan itu.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk mengembalikan kedaulatan AS dalam menentukan kebijakan kesehatan global tanpa terikat oleh pengaruh organisasi internasional yang dinilainya tidak efektif.
Langkah Strategis atau Kontroversi Baru?
Langkah Trump ini mengulang kebijakan serupa yang sempat ia ajukan pada masa jabatannya sebelumnya, tetapi kemudian dibatalkan oleh pemerintahan Joe Biden pada 2021. Kini, dengan tekad bulat, Trump kembali mengaktifkan surat penarikan AS dari WHO yang sebelumnya telah dicabut.
Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra. Pendukung Trump memuji langkah ini sebagai upaya memperjuangkan kepentingan nasional, sementara para pengkritik khawatir bahwa tindakan ini akan melemahkan upaya kesehatan global di masa depan.
Dengan kebijakan ini, dunia kini menanti dampak lanjutan dari keputusan AS untuk meninggalkan WHO dan bagaimana langkah ini memengaruhi dinamika internasional, khususnya dalam penanganan isu-isu kesehatan global. (Red)