Indonesia Bangun Kilang Minyak Raksasa di Pulau Pemping Batam, Siap Perkuat Ketahanan Energi

Liputan98.com – Jakarta, Indonesia semakin serius dalam memperkuat ketahanan energinya dengan membangun kilang minyak baru berkapasitas 500.000 barel per hari di Pulau Pemping, Kepulauan Riau. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan bahwa proyek bernilai fantastis US$12,5 miliar (sekitar Rp205,54 triliun) ini tidak akan dibangun di Pulau Nipa, seperti rumor yang beredar sebelumnya.

“[Kilang baru] akan dibangun di Pemping, dekat Batam,” ujar Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (6/2/2025).

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Pulau Nipa tetap akan memiliki peran strategis sebagai lokasi fasilitas penyimpanan minyak dengan kapasitas 1 juta barel per hari. Fasilitas ini akan berfungsi sebagai cadangan penyangga energi (CPE) sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2024.

Pulau Pemping dan Pulau Nipa, yang terletak berdekatan dan hanya selemparan batu dari Singapura, akan membentuk ekosistem industri minyak dan gas yang terintegrasi. “Ini merupakan satu kesatuan ekosistem yang saling mendukung,” tambah Yuliot.

Kilang Terbesar, Hemat Miliaran Dolar

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kilang terbesar di Indonesia. “Kita juga akan membangun refinery [kilang minyak] yang insyaallah kapasitasnya kurang lebih 500.000 barel per hari. Ini akan menjadi salah satu yang terbesar nantinya, demi meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujarnya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/3/2025) malam.

Kilang ini dirancang untuk mengolah minyak mentah dari dalam negeri maupun impor, dengan kapasitas produksi mencapai 531.500 barel per hari dalam bentuk berbagai produk minyak bumi, termasuk bahan bakar minyak (BBM). Keberadaannya diyakini akan memperkuat pasokan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Lebih dari sekadar meningkatkan ketahanan energi, proyek ini juga berpotensi menghemat hingga 182,5 juta barel minyak per tahun, setara dengan US$16,7 miliar.

Dampak Ekonomi: Ratusan Ribu Lapangan Kerja

Selain keuntungan strategis bagi sektor energi, pembangunan kilang ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja. Diperkirakan, proyek ini akan menyerap 63.000 tenaga kerja langsung dan 315.000 tenaga kerja tidak langsung, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan nasional.

Dengan investasi besar dan dampak ekonomi yang luas, proyek ini menandai langkah maju Indonesia dalam mencapai kemandirian energi dan memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri minyak dan gas.

Pos terkait