Liputan98.com – Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan Senin (24/3), turun 1,55% ke level 6.161,22. Banyak pihak menyoroti penyebab kejatuhan ini, termasuk dampak dari pembentukan Danantara, badan investasi baru bentukan pemerintah.
Apa Kata Bos BEI?
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menegaskan bahwa koreksi IHSG mencerminkan reaksi investor terhadap langkah pemerintah yang mengalihkan saham BUMN ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dalam rangka membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Pasar bereaksi terhadap ketidakpastian awal, tetapi dengan kejelasan lebih lanjut, investor akan lebih yakin terhadap potensi jangka panjangnya,” ujar Iman.
Namun, IHSG sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah pemerintah mengumumkan struktur kepemimpinan dan strategi Danantara, yang diharapkan mampu meningkatkan investasi jangka panjang di Indonesia.
Faktor Global Ikut Menekan IHSG
Tak hanya faktor domestik, tekanan terhadap IHSG juga berasal dari sentimen global. Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebut bahwa kebijakan moneter Amerika Serikat dan gejolak ekonomi global turut memberikan tekanan pada pasar modal Indonesia.
IHSG Bangkit Lagi?
Pada perdagangan Selasa (25/3), IHSG dibuka menguat 49,96 poin atau 0,81% ke level 6.211,17. Para analis memprediksi pergerakan indeks akan tetap dinamis dengan support di 5.950 dan resistance di 6.380.
Dengan kondisi ini, investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan terbaru dan mempertimbangkan faktor risiko sebelum mengambil keputusan investasi. Akankah IHSG kembali ke jalur hijau dalam beberapa hari ke depan? Kita tunggu pergerakannya!