Liputan98.com – Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya informasi dugaan pengurangan nilai makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyebut harga makanan yang seharusnya Rp 10 ribu diduga dikurangi menjadi Rp 8.000.
Menanggapi hal ini, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah berkomitmen untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
“Ketua KPK memberikan informasi awal sebagai langkah pencegahan, bukan temuan yang telah diverifikasi atau dicek ke lapangan. BGN berjanji akan melakukan pengecekan langsung,” ujar Kepala PCO, Hasan Nasbi, Sabtu (8/3/2025).
Dugaan pengurangan anggaran ini mencuat setelah pertemuan antara Ketua KPK Setyo Budiyanto dan Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (5/3). Hasan menegaskan bahwa pertemuan ini mencerminkan komitmen BGN untuk mengelola MBG secara transparan dan akuntabel.
“BGN datang ke KPK dengan niat baik, meminta arahan agar pengelolaan APBN dalam program MBG bisa lebih transparan dan akuntabel,” kata Hasan.
Hasan juga menambahkan bahwa sejak awal, BGN ingin memastikan program ini berjalan tanpa celah penyimpangan. “Program ini merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan Presiden Prabowo. Oleh karena itu, transparansi menjadi kunci utama,” imbuhnya.
KPK Ingatkan Bahaya Penyimpangan di Daerah
Setyo Budiyanto menekankan bahwa informasi yang diterima KPK belum diverifikasi, namun perlu segera disikapi secara preventif.
“Saya sampaikan ini sebagai langkah pencegahan, bukan temuan yang sudah divalidasi. Tapi agar tidak menjadi masalah yang lebih besar, informasi ini perlu segera ditindaklanjuti,” ujar Setyo di Gedung KPK, Jumat (7/3).
Ia menyoroti potensi penyimpangan dana saat distribusi dari pusat ke daerah.
“Jangan sampai anggaran ini seperti es batu, mencair begitu sampai di daerah. Kami menerima laporan bahwa makanan yang seharusnya bernilai Rp 10 ribu, justru hanya bernilai Rp 8.000 saat diterima di lapangan. Ini berimbas pada kualitas makanan yang diberikan,” tegasnya.
Setyo berharap BGN segera menindaklanjuti temuan ini agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap program MBG. Kepala BGN, Dadan Hindayana, disebut telah menerima informasi tersebut dengan baik dan berjanji melakukan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian di lapangan.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan. Oleh karena itu, transparansi dalam pengelolaannya menjadi perhatian utama berbagai pihak. (Red)