PM Anwar dan Presiden Prabowo Akan Bahas Isu Kawasan dan Perdagangan ASEAN


LIPUTAN 98 – Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dijadwalkan mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia pada Jumat, 27 Juni 2025. Dalam kunjungan tersebut, Anwar akan melakukan pertemuan langsung dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Pengumuman resmi disampaikan melalui akun X (Twitter) Kementerian Luar Negeri Malaysia, @MalaysiaMFA, yang menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia, khususnya di tingkat kepemimpinan.

Agenda Bahasan Strategis dan Konsultasi Tahunan

Selama berada di Indonesia, PM Anwar akan menggelar pertemuan terbatas dengan Presiden Prabowo. Kedua pemimpin dijadwalkan membahas berbagai isu penting dalam hubungan bilateral serta menindaklanjuti hasil dari sejumlah pertemuan internasional, termasuk KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-GCC ke-2, dan KTT ASEAN-GCC-Tiongkok yang berlangsung pada Mei lalu.

Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan bahwa pertemuan ini juga menjadi forum untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan regional dan isu global yang menjadi perhatian bersama. Selain itu, kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan menuju Konsultasi Tahunan ke-13 antara Malaysia dan Indonesia yang direncanakan berlangsung akhir tahun 2025.

PM Anwar akan didampingi oleh beberapa menteri utama, antara lain:

  • Menteri Luar Negeri Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan
  • Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Senator Datuk Seri Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz
  • Menteri Pendidikan Tinggi Senator Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry bin Abdul Kadir
  • Menteri Komunikasi Datuk Ahmad Fahmi bin Mohamed Fadzil
  • Menteri Perkebunan dan Komoditas Datuk Seri Johari bin Abdul Ghani

Hubungan Dagang Terus Meningkat

Hubungan ekonomi kedua negara menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pada tahun 2024, Indonesia tercatat sebagai mitra dagang terbesar kedua Malaysia di kawasan ASEAN dan peringkat keenam secara global. Nilai perdagangan bilateral mencapai RM116,29 miliar (sekitar USD25,5 miliar), meningkat 4,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kunjungan ini mempertegas komitmen kedua negara untuk terus memperdalam kerja sama strategis, baik dalam konteks bilateral maupun regional melalui kerangka ASEAN. Malaysia menegaskan bahwa sebagai negara bertetangga yang memiliki ikatan sejarah kuat dan sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara memiliki komitmen yang sama untuk memperkuat hubungan demi kepentingan bersama dan kawasan.

Pos terkait