Liputan98.com – Jakarta, Kejaksaan Agung (Kejagung) bersiap menggelar pemeriksaan terhadap mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada Kamis (13/3/2025) besok. Pemeriksaan ini menjadi babak baru dalam pengusutan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode 2018-2023.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi agenda ini dan menyebut Ahok akan dimintai keterangan sebagai saksi. “Iya, sebagai saksi,” ujarnya singkat. Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, menegaskan bahwa siapa pun yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ini akan dipanggil. “Siapa pun yang terlibat dalam perkara ini, baik berdasarkan keterangan saksi maupun dokumen atau alat bukti lain, pasti akan kita panggil,” katanya.
Babak Baru Kasus Korupsi Pertamina
Kasus dugaan korupsi ini telah menjerat sembilan tersangka, yang mayoritas berasal dari jajaran elite Pertamina dan pihak swasta. Di antaranya adalah:
• Riva Siahaan (RS) – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
• Sani Dinar Saifuddin (SDS) – Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
• Yoki Firnandi (YF) – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
• Agus Purwono (AP) – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
• Maya Kusmaya (MK) – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
• Edward Corne (EC) – VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
• Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
• Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
• Gading Ramadhan Joedo (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Dengan pemanggilan Ahok, publik kini menantikan apakah ada fakta baru yang akan terungkap dalam skandal yang telah mengguncang Pertamina ini. Apakah pemeriksaan ini akan membuka jalan menuju tersangka baru? Semua mata kini tertuju pada Kejagung.