Liputan98.com – Jakarta, 14 Januari 2025 – Memasuki tahun 2025, prospek daya saing bisnis di Indonesia diproyeksikan mengalami peningkatan signifikan. Dengan menguatnya indikator makroekonomi, reformasi struktural yang berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi digital, pemerintah dan pelaku usaha optimistis bahwa perekonomian nasional dapat terus tumbuh di tengah tantangan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dalam konferensi pers terbaru, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui percepatan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, pengembangan kawasan industri hijau, serta optimalisasi sektor ekonomi kreatif. “Indonesia memiliki momentum emas untuk meningkatkan daya saing di pasar global, terutama melalui inovasi teknologi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Pendorong Optimisme Ekonomi
Sejumlah faktor menjadi pendorong utama optimisme perekonomian nasional 2025, di antaranya:
1. Pertumbuhan Investasi
Data menunjukkan bahwa investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia terus meningkat, didukung oleh stabilitas politik dan ekonomi serta insentif pajak yang diberikan kepada investor.
2. Digitalisasi dan Transformasi Teknologi
Dengan meluasnya adopsi teknologi digital di sektor usaha, banyak UMKM yang berhasil memperluas pasar mereka melalui e-commerce. Pemerintah juga memprioritaskan pengembangan infrastruktur digital untuk mendorong inklusi ekonomi.
3. Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan
Indonesia semakin fokus pada pengembangan energi terbarukan dan praktik bisnis berkelanjutan. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara menjadi salah satu proyek unggulan yang menarik minat investor global.
4. Pemulihan Sektor Pariwisata
Pariwisata di Indonesia mulai pulih sepenuhnya, dengan target kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta pada 2025. Hal ini diharapkan memberikan dampak positif pada sektor perhotelan, transportasi, dan ekonomi lokal.
Tantangan yang Harus Diatasi
Meskipun optimisme tinggi, sejumlah tantangan tetap perlu diantisipasi, seperti dinamika geopolitik global, risiko resesi di beberapa negara maju, serta potensi gangguan rantai pasok global. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Proyeksi Ekonomi Nasional 2025
Ekonom dari berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,3-5,5 persen pada 2025. Sementara itu, inflasi diprediksi terkendali di kisaran 3 persen, sejalan dengan kebijakan moneter yang prudent dari Bank Indonesia.
Optimisme ini mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia mampu menjadi salah satu pemain utama di panggung ekonomi global, dengan mengandalkan kekuatan domestik dan adaptasi terhadap perubahan global. Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan daya saing bisnis dan perekonomian yang lebih solid. (Red)