Liputan98.com – Tiongkok, kembali membuat gebrakan di dunia energi. Para pakar geologi di Negeri Panda mengklaim telah menemukan sumber energi yang disebut “tak terbatas” di kompleks pertambangan Bayan Obo, Mongolia Dalam. Berdasarkan survei nasional yang dirilis pada Selasa (4/3/2025), lokasi ini diyakini mengandung thorium dalam jumlah besar, yang berpotensi menyediakan energi bagi Tiongkok selama hampir 60 ribu tahun.
Thorium, unsur sedikit radioaktif ini, bisa menjadi bahan bakar bagi reaktor nuklir generasi baru yang disebut reaktor garam cair. Teknologi ini diklaim mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar dengan efisiensi tinggi. Para peneliti bahkan memperkirakan jika tambang ini dieksploitasi sepenuhnya, setidaknya 1 juta ton thorium bisa diperoleh, cukup untuk mengurangi—bahkan mengakhiri—ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil.
Lomba Global Menguasai Energi Nuklir
Penemuan ini muncul di tengah persaingan sengit antara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Rusia dalam pengembangan teknologi nuklir. Washington bahkan tengah mengupayakan perjanjian dengan Ukraina untuk menambang cadangan tanah jarang di negara tersebut. Sementara itu, Beijing telah mengidentifikasi 233 zona thorium di seluruh wilayahnya, jumlah yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Thorium sendiri lebih melimpah dibandingkan uranium-232 yang digunakan dalam reaktor nuklir konvensional. Dalam reaktor garam cair, unsur ini dicampur dengan litium fluorida dan dipanaskan hingga 1.400°C. Proses ini memungkinkan thorium diubah menjadi uranium-233, yang kemudian mengalami reaksi fisi dan menghasilkan energi berkelanjutan.
Jika teknologi ini terbukti efektif, maka dunia bisa memasuki era baru energi bersih dan berlimpah. Dengan cadangan thorium yang begitu besar, Tiongkok bisa menjadi pemimpin dalam revolusi energi global—membuka jalan menuju masa depan yang bebas dari ketergantungan pada bahan bakar fosil.