
Jakarta, Liputan 98 – Keberadaan kawasan industri telah eksis lebih dari 50 tahun dan saat ini pengembangannya telah dilakukan di berbagai daerah sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan industri manufaktur. Selama ini, kawasan industri merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah dan membantu mempercepat pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan penataan ruang yang lebih baik serta membuka lapangan kerja yang luas. Kawasan-kawasan industri dapat membantu memberikan layanan yang terbaik terhadap kebutuhan kegiatan industri.Memanasnya situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah kembali menjadi sorotan dunia. Jika konflik ini terus berlanjut dan berlangsung dalam jangka waktu lama, Indonesia berpotensi mengalami dampak ekonomi yang signifikan, mulai dari terganggunya rantai pasok global, lonjakan harga energi, hingga menurunnya kepercayaan investor asing untuk berinvestasi.Sektor industri manufaktur dan kawasan industri di Indonesia sangat mungkin terdampak, terutama pada biaya logistik dan bahan baku yang selama ini bergantung pada jalur distribusi internasional. Selain itu, ketidakpastian global juga bisa membuat investor menahan keputusan ekspansi maupun penanaman modal baru di negara berkembang, termasuk Indonesia.Dalam konteks ini, ketahanan energi nasional ikut diuji. Mengingat besarnya ketergantungan industri terhadap pasokan gas, harga gas yang kompetitif menjadi salah satu kunci menjaga daya saing kawasan industri di tengah tekanan global. Situasi geopolitik yang tidak stabil bisa mendorong harga energi global melonjak, sehingga pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif.Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, dalam acara Dialog Nasional HKI di Jakarta telah menyampaikan bahwa pemerintah membuka opsi untuk mengimpor gas guna memastikan pasokan energi bagi sektor industri tetap terjaga. Opsi ini menunjukkan adanya keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga gas, terutama bagi kawasan-kawasan industri strategis yang sangat bergantung pada energi untuk menjaga kontinuitas produksi.Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa HKI berharap pemerintah dapat menghadirkan solusi terbaik dalam penyediaan pasokan gas dan penetapan harga yang lebih kompetitif. Menurutnya, sangat penting untuk menjagadaya saing kawasan industri nasional di tengah situasi ketidakpastian global yang sangat dinamis saat ini.Lebih lanjut, Ma’ruf menyampaikan bahwa saat ini HKI sedang merumuskan Program Paket Investasi, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk mempertahankan daya tarik investasi Indonesia di tengah tekanan global.Program ini akan mencakup sejumlah rekomendasi kebijakan, insentif kolaboratif, serta pendekatan baru dalam penyediaan lahan dan infrastruktur yang ramah investasi. Dengan terobosan ini, HKI mendorong hadirnya solusi nyata agar Indonesia tetap kompetitif dan mampu menarik investasi berkualitas meskipun dalam situasi ketidakpastian global.Program ini rencananya akan diperkenalkan dalam acara Pelantikan Pengurus HKI Periode 2025–2029 sebagai salah satu langkah awal untuk membangun optimisme baru di kalangan pelaku industri dan investor.HKI mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku industri, maupun mitra strategis, untuk terus memperkuat kolaborasi, mempercepat reformasi kebijakan, dan menciptakan ekosistem yang benar-benar pro-investasi. Sebab hanya dengan itulah kita bisa menjadikan kawasan industri sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.Akhmad Ma’ruf MaulanaKetua Umum HKI Periode 2025-202