Liputan98.com – Doha, Perdana Menteri Qatar mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai di Gaza telah dimaterai secara resmi. Langkah ini diharapkan menjadi titik awal bagi upaya perdamaian jangka panjang di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, PM Qatar menegaskan bahwa negosiasi yang dimediasi oleh Qatar telah berlangsung intensif selama beberapa pekan terakhir. “Kami menyambut baik kesepakatan ini sebagai wujud komitmen semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan memberikan kesempatan bagi dialog damai,” ujar PM Qatar dalam konferensi pers di Doha.
Perjanjian tersebut mencakup penghentian serangan udara dan serangan roket, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan, serta jaminan keamanan bagi warga sipil. Qatar, bersama negara-negara lain, juga berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi pemulihan infrastruktur yang rusak akibat konflik.
Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik perjanjian ini dan memuji peran Qatar dalam memediasi konflik. “Ini adalah langkah penting menuju stabilitas di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan,” ujar perwakilan PBB.
Namun, tantangan tetap ada. Beberapa pihak skeptis terhadap keberlanjutan gencatan senjata ini mengingat sejarah konflik yang panjang dan sering kali diwarnai dengan pelanggaran kesepakatan sebelumnya.
Qatar menegaskan akan terus memantau implementasi perjanjian ini dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memastikan gencatan senjata dipatuhi.
Kesepakatan ini memberi harapan baru bagi jutaan warga Gaza yang selama ini hidup dalam situasi sulit akibat konflik yang berkepanjangan. (Red)