Luhut Soroti Peluang Indonesia dalam Perang Dagang Semikonduktor AS-China: Saatnya RI Menjadi Pemain Utama

Liputan98.com – Jakarta, Di tengah ketegangan perang dagang semikonduktor antara Amerika Serikat (AS) dan China, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri strategis ini. Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut B. Pandjaitan, menyoroti pentingnya langkah konkret Indonesia dalam mengembangkan industri semikonduktor, yang merupakan bahan baku utama teknologi chip.

“Perang modern kini bergeser dari artileri ke teknologi, dengan dampak besar pada rantai pasokan global,” tulis Luhut di akun Instagram resminya, Sabtu (18/1/2025). Ia merujuk pada langkah AS yang sejak Oktober 2023 memperketat ekspor semikonduktor ke China, yang memaksa Negeri Tirai Bambu mempercepat investasi dalam teknologi domestiknya.

Bacaan Lainnya

Dalam situasi ini, Luhut melihat peluang emas bagi Indonesia untuk mengambil peran strategis. “Teknologi chip adalah kunci bagi masa depan, mulai dari kecerdasan buatan hingga kendaraan listrik. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton,” tegasnya.

Dukungan Global dan Peluang yang Terlewat

Luhut juga mengungkapkan hasil diskusinya dengan Ray Dalio, anggota Global Advisory Board Dewan Ekonomi Nasional, yang menekankan bahwa negara yang menguasai teknologi chip akan memimpin masa depan. Namun, ia juga menyesalkan peluang yang sempat terlewat saat mendiang Sehat Sutardja, diaspora Indonesia dan mantan CEO Marvell Technology, berniat membangun industri semikonduktor di tanah air.

“Peluang itu hilang karena respons yang lambat. Meskipun terlambat, kita harus bergerak lebih agresif sekarang,” ujar Luhut. Ia mengusulkan menjadikan institusi seperti ITB sebagai zona ekonomi khusus untuk pengembangan semikonduktor, sebuah langkah strategis yang diyakini dapat mempercepat inovasi teknologi dalam negeri.

Tantangan dan Kunci Kesuksesan

Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di industri semikonduktor, tetapi tantangan utama terletak pada regulasi yang konsisten dan transparan. “Ketika saya melaporkan hal ini kepada Presiden @prabowo, saya sampaikan pentingnya menjaga kepercayaan dengan kebijakan yang jelas dan janji yang ditepati,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa kepastian hukum dan regulasi yang efisien menjadi daya tarik utama bagi investor global. Dengan pendekatan yang transparan dan akuntabel, Indonesia diyakini mampu merebut pangsa pasar di industri ini.

Industri Semikonduktor: Peluang Triliunan Dolar

Industri semikonduktor secara global terus berkembang pesat. Data Semiconductor Industry Association (SIA) mencatat nilai pasar global mencapai US$526,9 miliar pada 2023, dengan produk chip digunakan untuk ponsel pintar (32%), komputer pribadi (25%), dan otomotif (17%). Penjualan industri ini bahkan tumbuh 19,3% secara tahunan hingga Mei 2024, menunjukkan potensi besar bagi Indonesia untuk masuk ke pasar bernilai triliunan rupiah ini.

Menuju Masa Depan Teknologi Indonesia

Langkah Indonesia dalam mengembangkan industri semikonduktor kini menjadi pertaruhan besar. Dengan kebijakan yang tepat, dukungan regulasi, dan komitmen untuk berinovasi, Indonesia berpeluang besar untuk keluar dari bayang-bayang negara tetangga dan menjadi pemain utama di kancah teknologi global. Saatnya Indonesia bergerak! (Red)

Pos terkait