PRESIDEN KOREA SELATAN YOON SUK-YEOL AKHIRNYA DITANGKAP APARAT PENEGAK HUKUM

Liputan98.com – Seoul, Dalam peristiwa yang mengejutkan dunia politik Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol akhirnya ditangkap oleh aparat penegak hukum pada Rabu pagi di kediamannya di Hannam-dong, Seoul. Penangkapan ini dilakukan setelah proses hukum yang panjang dan kontroversial terkait sejumlah dugaan pelanggaran hukum selama masa jabatannya.

Ratusan aparat keamanan dari Kantor Investigasi Kejahatan Tinggi dan Korupsi (CIO) mengepung kediaman Yoon sejak dini hari. Mereka didukung oleh unit kepolisian untuk mengantisipasi kemungkinan perlawanan dari pasukan pengamanan presiden. Penangkapan berlangsung tegang namun tanpa insiden kekerasan.

Menurut laporan resmi, Yoon ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan pelanggaran konstitusi. Kasus ini bermula dari serangkaian investigasi yang dilakukan oleh tim penyidik khusus CIO sejak pertengahan 2024.

Kronologi Penangkapan

Operasi penangkapan dimulai sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Aparat bergerak setelah mendapatkan surat perintah resmi dari pengadilan. Tim penyidik dan polisi memblokir semua akses menuju kediaman presiden untuk memastikan kelancaran proses penahanan.

“Ini adalah langkah hukum berdasarkan bukti-bukti kuat yang telah kami kumpulkan. Tidak ada seorang pun, termasuk presiden, yang kebal hukum,” ujar seorang juru bicara CIO dalam konferensi pers.

Yoon Suk-yeol dikabarkan langsung dibawa ke markas CIO untuk menjalani pemeriksaan intensif. Sementara itu, para pengacaranya telah mengajukan keberatan atas penangkapan ini, dengan alasan bahwa proses hukum yang dilakukan bersifat politis.

Respons Publik dan Dunia Internasional

Penangkapan ini memicu reaksi beragam dari masyarakat Korea Selatan. Sebagian besar masyarakat menyambutnya sebagai bukti supremasi hukum di negara tersebut, namun ada pula yang mengecamnya sebagai langkah balas dendam politik dari oposisi.

Di luar negeri, sejumlah pemimpin dunia mengamati situasi ini dengan penuh perhatian. Korea Selatan, yang selama ini dikenal sebagai negara dengan demokrasi yang maju, kini menghadapi ujian besar terkait stabilitas politiknya.

Dampak pada Politik Nasional

Penangkapan Presiden Yoon Suk-yeol diperkirakan akan memengaruhi dinamika politik di Korea Selatan, terutama menjelang pemilu mendatang. Wakil Presiden dan parlemen kini menghadapi tantangan besar untuk menjaga stabilitas pemerintahan di tengah krisis ini.

Kasus ini kembali mengingatkan dunia bahwa bahkan pemimpin tertinggi sekalipun dapat diadili apabila terbukti melanggar hukum. Sebagai negara demokrasi yang matang, Korea Selatan kini berada di bawah sorotan global untuk membuktikan transparansi dan keadilan sistem hukumnya. (Red)

Pos terkait