Target Ekonomi 2025 Terancam Tak Tercapai, Pemerintah Siapkan Jurus Pemulihan

JAKARTA, LIPUTAN98 – Pemerintah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 di Bawah Target, Siapkan Stimulus Prioritas
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hanya akan mencapai 4,7% hingga 5%, lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 5,2%. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI pada Selasa, 1 Juli 2025.
Walaupun lebih rendah dari target, pemerintah berupaya mempersempit selisih tersebut melalui berbagai langkah percepatan belanja dan pemberian stimulus ekonomi, khususnya untuk program-program prioritas.
Beberapa kebijakan fiskal yang akan digulirkan antara lain program makan bergizi gratis (MBG), pembiayaan perumahan melalui FLPP, inisiatif Koperasi Desa Merah Putih, serta penyelenggaraan sekolah rakyat. Program-program ini dirancang untuk memberikan dampak ekonomi berlipat dan mulai dijalankan pada semester kedua 2025.
Pemerintah juga menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat, mendorong investasi — khususnya di sektor hilirisasi dan peran swasta — serta memperkuat ekspor.
Untuk inflasi, pemerintah memperkirakan masih dapat dikendalikan di kisaran 2,2% hingga 2,6% pada paruh kedua 2025. Sementara itu, nilai tukar rupiah diproyeksikan berada di antara Rp16.300 hingga Rp16.800 per dolar AS.
Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) diharapkan dapat turun hingga mendekati batas bawah 6,8%, jika prospek APBN tetap stabil dan komunikasi kebijakan berjalan efektif.
Namun, ada tantangan besar terkait ketidakpastian harga minyak global, yang dipengaruhi oleh eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah. Pemerintah memperkirakan harga minyak dunia akan bergerak dalam kisaran US$66 hingga US$94 per barel.
Dari sektor energi, pemerintah menargetkan tambahan produksi dari kilang Banyuurip di Blok Cepu, Jawa Timur, sebesar 593.000 hingga 597.000 barel per hari. Sementara itu, proyeksi lifting gas mencapai 976.000 hingga 987.000 barel setara minyak per hari (bsmph).

Pos terkait