Pemerintah Hentikan Sementara Bansos Beras, Prioritaskan Serap Gabah Petani

Liputan98.com – Jakarta,Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras bagi 16 juta masyarakat kurang mampu. Langkah ini diambil guna mengalihkan anggaran sebesar Rp16,6 triliun untuk memperkuat cadangan beras nasional melalui Perum Bulog.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk menyerap 3 juta ton beras langsung dari petani. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kenaikan harga gabah di tingkat petani serta menjaga stabilitas pangan nasional.

Fokus utama adalah memastikan Bulog memiliki kas di depan untuk menyerap beras dari petani. Presiden Prabowo telah memberi arahan tegas agar proses ini segera dilakukan, ujar Arief di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).

Ia juga menegaskan bahwa penghentian bansos beras ini bersifat sementara. Januari dan Februari, kita setop dulu agar harga gabah bisa naik. Namun, anggaran ini tidak benar-benar dihentikan, melainkan dialihkan sementara untuk kepentingan petani, jelasnya.

Keputusan ini menandai perubahan strategi pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara bantuan sosial dan keberlanjutan sektor pertanian. Dengan adanya penyerapan besar-besaran oleh Bulog, diharapkan kesejahteraan petani meningkat tanpa mengorbankan ketahanan pangan bagi masyarakat kurang mampu. (Red)

Pos terkait