Liputan98.com – Jakarta, Pemerintah resmi memperpanjang masa libur Lebaran 2025 bagi sekolah madrasah dan satuan pendidikan keagamaan menjadi sekitar 20 hari. Keputusan ini diambil dengan tujuan mengurangi kemacetan selama arus mudik dan balik Lebaran.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa libur sekolah yang semula dimulai pada 24 Maret 2025 kini dimajukan menjadi 21 Maret 2025 dan akan berlangsung hingga 8 April 2025. Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan perjalanan mudik sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas.
“Kami ingin memberikan fleksibilitas lebih kepada masyarakat agar arus mudik dan balik bisa lebih lancar. Dengan libur yang lebih panjang, diharapkan masyarakat tidak menumpuk bepergian dalam waktu yang bersamaan,” ujar Nasaruddin Umar dalam keterangannya.
Keputusan ini juga mempertimbangkan aspek kenyamanan bagi siswa, guru, serta orang tua yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman tanpa terburu-buru kembali ke kota untuk masuk sekolah.
Selain itu, kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengelola arus transportasi nasional selama periode libur panjang. Dengan perpanjangan libur, kepadatan kendaraan di jalan tol, jalur arteri, serta berbagai moda transportasi umum diharapkan dapat lebih terurai.
Sementara itu, kebijakan perpanjangan libur ini disambut beragam oleh masyarakat. Sebagian orang tua dan guru menyambut baik langkah ini karena memberikan waktu lebih bagi keluarga untuk berkumpul. Namun, ada pula yang mempertanyakan dampaknya terhadap efektivitas proses belajar mengajar setelah libur panjang.
Pemerintah sendiri menegaskan bahwa keputusan ini telah dikaji dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk efektivitas pendidikan serta dampaknya terhadap mobilitas masyarakat.
Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat diimbau untuk tetap merencanakan perjalanan mudik dengan bijak agar manfaat dari perpanjangan libur dapat dirasakan secara maksimal.
