Liputan98.com – Jakarta, Menjelang Lebaran 2025, harga kelapa parut melonjak tajam di berbagai daerah! Jika biasanya harga kelapa parut berkisar Rp8.000–Rp10.000 per butir, kini harganya bisa mencapai Rp17.000 hingga Rp20.000 di Jakarta. Bahkan di beberapa pasar tradisional, harga kelapa bulat diprediksi bisa menyentuh Rp35.000 per butir!
Lonjakan harga ini membuat para pedagang dan ibu rumah tangga kebingungan. Maklum, kelapa parut adalah bahan utama dalam banyak hidangan khas Lebaran, seperti opor ayam, rendang, dan kue-kue tradisional.
Kenapa Harga Kelapa Melonjak?
Menurut para pedagang, kenaikan harga kelapa parut ini disebabkan oleh beberapa faktor:
• Permintaan Melonjak: Menjelang Lebaran, permintaan kelapa meningkat drastis karena digunakan untuk berbagai masakan khas.
• Pasokan Berkurang: Banyak petani lebih memilih menjual kelapa bulat untuk ekspor ke luar negeri, terutama ke Tiongkok.
• Cuaca Buruk: Hujan deras dan perubahan iklim mempengaruhi produksi kelapa, membuat panen menurun.
Seorang pedagang di Pasar Senen, Jakarta, mengungkapkan keluhannya. “Biasanya kelapa bulat saya jual Rp10.000 per butir, sekarang sudah Rp15.000. Kalau terus naik, bisa sampai Rp35.000! Pelanggan banyak yang kaget,” katanya.
Ibu Rumah Tangga & Pedagang Kuliner Mengeluh
Kenaikan harga ini tentu berdampak besar bagi masyarakat. Bu Siti, seorang ibu rumah tangga di Depok, mengaku harus mengurangi penggunaan santan dalam masakannya.
“Saya biasa beli dua kelapa untuk masak rendang, sekarang cukup satu saja. Mahal banget!” ujarnya.
Sementara itu, pedagang es kelapa dan kue tradisional juga ikut terdampak. Beberapa bahkan mulai menaikkan harga jual produk mereka untuk mengimbangi biaya produksi yang meningkat.
Apa Solusinya?
Pemerintah diharapkan bisa mengatasi lonjakan harga ini dengan menstabilkan pasokan di pasar domestik. Beberapa pedagang berharap ada kebijakan untuk membatasi ekspor kelapa sementara waktu agar pasokan di dalam negeri tidak semakin menipis.
Akankah harga kelapa parut terus meroket hingga Lebaran? Atau pemerintah akan turun tangan untuk mengendalikan harga? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!