
LIPUTAN 98 – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas setelah Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Iran dalam menghadapi serangan militer Israel.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, MBS menegaskan bahwa Arab Saudi dan seluruh dunia Islam berdiri di belakang Iran dalam menghadapi apa yang ia sebut sebagai “agresi rezim Zionis”.
Pernyataan mengejutkan ini muncul hanya beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2025.
Serangan tersebut menewaskan puluhan warga sipil dan memicu kecaman internasional, terutama dari negara-negara Islam.
Dalam komunikasi diplomatiknya, MBS menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban dan menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran terhadap stabilitas kawasan.
“Seluruh dunia Islam bersatu bersama rakyat Iran menghadapi agresi ini,” ujar MBS sebagaimana dikutip dari laporan Merdeka.com.
Ia menambahkan bahwa Kerajaan Arab Saudi akan memanfaatkan seluruh jalur diplomatik yang tersedia untuk mendesak Israel menghentikan serangannya dan menghindari eskalasi yang lebih besar.
Tidak hanya mengecam Israel, MBS juga mengkritik keras potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini. Menurutnya, Israel secara strategis berupaya memancing respons dari Washington guna memperluas perang.
“Riyadh yakin bahwa Israel sedang berusaha menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik bersenjata terbuka,” kata MBS dalam pernyataan yang dikutip dari Kompas.com.
Dari Teheran, Presiden Pezeshkian menyambut baik dukungan dari Saudi yang dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat solidaritas antarnegara Islam. Ia menekankan bahwa serangan Israel telah menghancurkan berbagai upaya perdamaian dan stabilisasi yang telah dirintis di kawasan.
“Dukungan Saudi menunjukkan bahwa dunia Islam tidak tinggal diam terhadap kejahatan yang dilakukan oleh Israel, terutama di Gaza,” ujar Pezeshkian, seraya menambahkan bahwa kerja sama antara Iran dan Arab Saudi akan diperkuat dalam berbagai aspek, termasuk penyelenggaraan ibadah haji.