Prabowo Tegas: Ciri Negara Gagal Ada di TNI-Polri yang Tak Menjaga Amanah Rakyat

Liputan98.com – Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa salah satu tanda negara gagal adalah ketika aparat TNI dan Polri tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di The Tribrata, Jakarta, Kamis (30/1), Prabowo mengingatkan bahwa keberadaan dua institusi ini merupakan bukti nyata dari hadirnya negara.

Menurut Prabowo, peran TNI dan Polri sangat krusial sebagai penjaga kedaulatan dan eksistensi bangsa. Bahkan, semua produk hukum seperti undang-undang, keputusan presiden, serta peraturan pemerintah tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditegakkan dengan disiplin dan loyalitas.

Bacaan Lainnya

Ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal, tegasnya di hadapan ratusan prajurit TNI dan Polri.

Prabowo juga menyoroti bahwa TNI dan Polri memiliki kekuasaan khusus monopoli penggunaan kekuatan fisik dan senjata. Kekuasaan ini, menurutnya, bukan sekadar hak, melainkan amanah besar dari rakyat yang harus dijaga dengan penuh pengorbanan dan dedikasi.

Rakyat yang menggaji saudara, melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ujung kepala, memberi makan, dan memberi kuasa untuk memegang senjata, ujar Prabowo dengan nada tegas.

Dengan kepercayaan sebesar itu, Prabowo mengingatkan bahwa rakyat juga menuntut pengabdian tanpa syarat dari setiap prajurit TNI dan Polri.

Begitu saudara menerima mandat tersebut, artinya saudara telah menyerahkan jiwa dan raga kepada negara, bangsa, dan rakyat, lanjutnya.

Prabowo menutup pidatonya dengan pesan mendalam bahwa pangkat dan jabatan tinggi di TNI dan Polri bukan sekadar simbol, melainkan wujud penghormatan dari rakyat yang harus dibayar dengan keberanian dan kesetiaan mutlak kepada bangsa dan negara.

Jika saudara berani mengenakan pangkat jenderal, artinya saudara harus menjadi yang pertama dalam memberikan nyawa demi kepentingan bangsa dan negara, pungkasnya.

Rapim TNI-Polri ini menjadi momentum penting bagi seluruh aparat keamanan untuk merefleksikan kembali tanggung jawab mereka dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan rakyat terhadap institusi negara. (Red)

Pos terkait