Rahasia Ilmiah di Balik Puasa: Penemuan Pemenang Nobel yang Mengungkap Manfaat Luar Biasa

Liputan98.com – Jakarta, Puasa bukan sekadar tradisi atau ritual keagamaan. Di baliknya, tersembunyi rahasia ilmiah yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia. Profesor Yoshinori Ohsumi, peraih Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran asal Jepang, berhasil mengungkap manfaat mengejutkan dari berpuasa melalui penelitiannya yang revolusioner.

Menurut penelitiannya, ketika seseorang tidak mengonsumsi makanan selama 8 hingga 16 jam, tubuh akan mulai memproduksi protein khusus yang disebut autophagosom. Protein ini berperan dalam proses autofagi, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak atau mati, menggantikannya dengan sel baru yang lebih sehat.

Sederhananya, saat tubuh dalam keadaan lapar, sel-sel di dalamnya akan memakan sel mati atau yang sudah tidak berfungsi. Proses ini menjaga keseimbangan dan regenerasi sel yang lebih optimal. Mengingat dalam tubuh manusia terjadi kematian jutaan sel setiap jamnya, tanpa mekanisme pembersihan ini, tubuh bisa dipenuhi oleh sampah sel yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit.

Inilah alasan mengapa berpuasa bukan hanya sekadar praktik spiritual, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan tubuh. Dengan kata lain, berpuasa adalah cara alami tubuh untuk melakukan detoksifikasi internal, membersihkan diri dari sisa-sisa sel yang sudah tidak dibutuhkan.

Jadi, jika selama ini Anda mengira puasa hanya soal menahan lapar dan haus, kini saatnya melihatnya dari sudut pandang ilmiah. Dengan memahami manfaat autofagi yang ditemukan Profesor Yoshinori Ohsumi, kita semakin sadar bahwa puasa adalah kunci bagi tubuh untuk memperbaiki dan meremajakan dirinya sendiri secara alami. (Red)

Pos terkait