Revolusi Energi: China Ciptakan Baterai Nuklir Mini dengan Daya Tahan 50 Tahun

Liputan98.com – Sebuah terobosan baru dalam dunia baterai tengah menjadi perbincangan. Betavolt, perusahaan rintisan asal China, memperkenalkan BV100, baterai nuklir mini yang diklaim mampu menghasilkan listrik selama 50 tahun tanpa perlu diisi ulang atau perawatan.

Teknologi Miniatur dengan Energi Besar

Bacaan Lainnya

Berbasis di Beijing, Betavolt berhasil meminiaturisasi energi atom dalam baterai berukuran hanya 15x15x5 milimeter kubik—lebih kecil dari sekeping uang logam. Kunci dari teknologi ini terletak pada penggunaan isotop nickel-63, yang disusun dalam modul khusus untuk menghasilkan daya 100 mikrowatt dengan tegangan 3V.

Meski kecil, baterai ini dapat dipasang dalam jumlah banyak untuk meningkatkan kapasitas energi, membuka potensi besar bagi berbagai aplikasi teknologi.

Baterai Masa Depan untuk AI, Drone, hingga Medis

Betavolt menyebut bahwa BV100 dirancang untuk memenuhi kebutuhan daya tahan lama dalam berbagai industri, mulai dari kedirgantaraan, perangkat AI, peralatan medis, sensor canggih, mikroprosesor, hingga drone dan robot mikro.

“Baterai energi atom Betavolt akan membawa China ke garis depan dalam revolusi teknologi AI,” ujar pihak perusahaan.

Tak hanya itu, Betavolt juga berencana menghadirkan versi baterai dengan daya 1 watt pada 2025, membuka jalan bagi penggunaan yang lebih luas, termasuk di perangkat elektronik seperti ponsel.

Keamanan dan Ketahanan Ekstrem

Salah satu keunggulan utama BV100 adalah keamanannya. Berbeda dari baterai konvensional yang rentan terhadap panas dan tekanan, baterai ini tidak mudah terbakar atau meledak. Bahkan, BV100 tetap bisa beroperasi dalam suhu ekstrem, dari -60 hingga 120 derajat Celsius.

Dengan keunggulan daya tahan panjang, ukuran ringkas, serta keamanan tinggi, baterai nuklir mini dari Betavolt bisa menjadi solusi energi masa depan, menggantikan baterai lithium-ion yang selama ini mendominasi pasar.

Jika inovasi ini sukses diimplementasikan secara luas, kita mungkin akan segera melihat perangkat yang tidak lagi perlu diisi daya selama puluhan tahun—sebuah revolusi yang bisa mengubah cara kita menggunakan teknologi selamanya. (Red)

Pos terkait