Liputan98.com – Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menegaskan ambisinya untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi di Indonesia. Rencana ini ia sampaikan saat meresmikan KEK Industropolis Batang, yang sebelumnya bernama Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), pada Kamis (20/3).
Menurut Prabowo, percepatan pembangunan KEK menjadi kunci agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara tetangga yang telah lebih dulu mengembangkan kawasan industri berskala besar.
“Kita optimis. Ini baru salah satu dari banyak rencana KEK yang akan kita bangun. Idealnya, setiap provinsi punya satu KEK. Artinya, ke depan kita ingin memiliki 38 KEK,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh ragu untuk belajar dari kesuksesan negara lain. Ia menyoroti bagaimana Vietnam dan Malaysia telah lebih maju dalam pengembangan KEK, sehingga Indonesia perlu berani mengejar ketertinggalan demi kesejahteraan rakyat.
“Kita harus berani mengejar apa yang sudah dilakukan oleh negara-negara tetangga. Tidak perlu malu belajar dari mereka, karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.
KEK sebagai Penggerak Ekonomi Nasional
Pemerintah melihat KEK sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri nasional. Saat ini, Indonesia memiliki 24 KEK dengan luas total 21 ribu hektar. Angka ini masih jauh dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luas 1,6 juta hektar, Malaysia dengan 6 KEK seluas 2,15 juta hektar, Thailand dengan 10 KEK seluas 622 ribu hektar, dan Filipina yang telah memiliki 419 KEK dengan total luas 70 ribu hektar.
Melalui strategi ini, Prabowo berharap KEK tidak hanya menjadi pusat industri dan investasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
“KEK adalah masa depan industri kita. Jika setiap provinsi memiliki KEK yang kuat, ekonomi nasional kita bisa tumbuh lebih pesat dan rakyat semakin sejahtera,” tutupnya.