KEK Batang Buka 7.008 Lapangan Kerja, Airlangga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Liputan98.com – Jakarta, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang telah berhasil membuka 7.008 lapangan kerja dengan kehadiran 27 pelaku usaha. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kawasan ini terus berkembang pesat sebagai pusat industri modern di Indonesia.

“Dari 27 pelaku usaha yang telah bergabung, 7 perusahaan sudah beroperasi, 7 sedang dalam tahap konstruksi, dan 13 lainnya dalam persiapan pembangunan,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Rabu (20/3).

Bacaan Lainnya

KEK Industropolis Batang yang memiliki luas 2.887 hektar dirancang sebagai kawasan industri terintegrasi, mencakup manufaktur, logistik, serta zona komersial dan residensial. Pemerintah juga memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, termasuk pembebasan pajak tertentu serta kemudahan perizinan, guna meningkatkan daya tarik investasi di kawasan ini.

Presiden Prabowo Subianto, dalam kesempatan tersebut, menegaskan bahwa pemerintah mendukung segala upaya, inisiatif, dan inovasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta serta mitra dari dalam dan luar negeri.

“Indonesia merupakan negara yang terbuka, yang membutuhkan partisipasi, investasi, serta kerja sama yang baik dan saling menguntungkan,” ujar Prabowo.

Ke depan, pemerintah berharap agar KEK Industropolis Batang dapat menjadi contoh keberhasilan kawasan ekonomi khusus dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Dengan demikian, KEK ini diharapkan mampu mendukung pencapaian visi pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.

Airlangga juga menyoroti bahwa negara-negara di kawasan ASEAN berlomba mengembangkan KEK sebagai strategi meningkatkan daya saing dan investasi. Vietnam memiliki 4 KEK dengan luas total 1,6 juta hektar, Malaysia memiliki 6 KEK seluas 2,15 juta hektar, Thailand memiliki 10 KEK dengan luas 622 ribu hektar, dan Filipina memiliki 419 KEK dengan luas total 70 ribu hektar. Sementara itu, Indonesia telah memiliki 24 KEK dengan total luas 21 ribu hektar.

Selain itu, KEK Batang juga menjalin kerja sama strategis dengan China State Construction Engineering Cooperation melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP). Kolaborasi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, energi, otomotif, agrikultur, hingga elektronik, dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp60 triliun.

Dengan perkembangan ini, KEK Industropolis Batang diyakini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global.

Pos terkait