Strategi Hemat Trump: Tawarkan Pensiun Dini untuk 2 Juta PNS Federal

Liputan98.com – WASHINGTON, D.C., Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menggebrak dengan kebijakan tak biasa. Kali ini, ia menawarkan pensiun dini bagi dua juta pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai federal AS. Tawaran ini bukan tanpa iming-iming: mereka yang bersedia mengundurkan diri akan menerima pesangon setara delapan bulan gaji atau tetap dibayar hingga September 2025.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi penghematan besar-besaran yang dicanangkan pemerintah AS. Pejabat senior Gedung Putih bahkan telah menghitung potensi penghematan negara jika kebijakan ini berjalan sesuai rencana. Dengan estimasi 5-10 persen PNS yang setuju untuk mundur, pemerintah berpotensi memangkas anggaran hingga US$100 miliar atau setara Rp1.621 triliun (kurs Rp16.214 per dolar AS).

Bacaan Lainnya

Tawaran pensiun dini ini pertama kali mencuat dalam sebuah memo internal yang dikirim kepada para pegawai federal. Cara pengunduran diri pun dibuat sederhana cukup membalas email dengan satu kata: resign.

Tenaga kerja federal harus yang terbaik dari yang bisa ditawarkan Amerika. Kami akan menuntut keunggulan di setiap level, demikian bunyi salah satu bagian memo tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (29/1).

Pensiun atau Kembali ke Kantor?

Namun, di balik kebijakan ini, ada spekulasi lain yang berkembang. Selain soal penghematan anggaran, Trump diduga ingin memaksa para pegawai kembali bekerja dari kantor. Sejak pandemi Covid-19, banyak pegawai federal terbiasa bekerja dari rumah, dan Trump yang dikenal tak terlalu menyukai kebijakan work from home ingin mengakhiri era tersebut.

Proses pensiun dini ini akan dimulai pada Selasa (3/2) dan berlangsung hingga 6 Februari 2025. Kini, bola ada di tangan para pegawai federal AS: menerima tawaran pensiun dengan pesangon atau kembali ke meja kerja di kantor seperti era sebelum pandemi. (Red)

Pos terkait