Liputan98.com – Jakarta, Nama Burhanuddin Abdullah kembali menjadi sorotan setelah dipercaya sebagai Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara. Lembaga ini digagas di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, yang bertugas mengelola aset negara dan memperkuat perekonomian nasional.
Sebagai sosok dengan pengalaman panjang di dunia ekonomi dan perbankan, Burhanuddin pernah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Gubernur Bank Indonesia (2003-2008), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, hingga Komisaris Utama PT PLN.
Namun, jejak kariernya tak selalu mulus. Pada 2008, ia terjerat kasus aliran dana BI dan divonis lima tahun penjara. Meski demikian, ia kini kembali ke panggung utama, dipercaya untuk memimpin proyek ambisius Danantara.
Dari Akademisi hingga Ekonom Ternama
Lahir di Garut, Jawa Barat, pada 10 Juli 1947, Burhanuddin meniti pendidikan ekonomi sejak meraih gelar sarjana dari Universitas Padjadjaran. Ia kemudian melanjutkan studi ke Michigan State University, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi pada 1984. Pada 2006, ia mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro.
Berbekal pendidikan yang kuat, Burhanuddin merintis kariernya di dunia keuangan, mulai dari Bank Indonesia hingga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Karier dan Kontroversi: Burhanuddin dalam Sorotan
Burhanuddin pernah menduduki berbagai posisi strategis, seperti:
• Gubernur Bank Indonesia (2003-2008)
• Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
• Komisaris Utama PT PLN
• Deputi Gubernur Bank Indonesia
• Assistant Executive Director IMF untuk Asia Tenggara
Namun, karier cemerlangnya sempat terhenti ketika ia terseret kasus aliran dana Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) senilai Rp 100 miliar. Meskipun tidak menikmati dana tersebut secara pribadi, ia tetap dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman lima tahun penjara.
Bangkit dengan Danantara: Misi Baru di Bawah Prabowo
Kini, setelah menyelesaikan masa hukumannya, Burhanuddin kembali ke panggung utama sebagai Ketua Tim Pakar Danantara. Dalam konferensi pers 17 Februari 2025, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan menjadi pilar utama dalam mengelola investasi negara.
Dengan pengalamannya di sektor ekonomi dan perbankan, mampukah Burhanuddin membawa Danantara menjadi lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Berita ini tidak hanya merangkum fakta, tetapi juga membangun narasi yang lebih menarik dengan alur naik turun perjalanan karier Burhanuddin Abdullah. (Red)