Apple Enggan Investasi di Indonesia? Ini Penyebab Utamanya!

Liputan98.com – Jakarta, Raksasa teknologi Apple tampaknya masih ragu untuk mengalokasikan modalnya di Indonesia. Salah satu faktor utamanya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dinilai belum mampu bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Menurut Peneliti Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Dyah Ayu Febriani, Human Capital Index (HCI) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menjadi pertimbangan serius bagi Apple dalam menempatkan investasinya di Tanah Air.

Bacaan Lainnya

“Apple membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi, terutama di bidang teknologi dan manufaktur canggih. Namun, indeks kualitas SDM kita masih lebih rendah dibanding negara-negara pesaing,” ujar Dyah.

Senada dengan itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowerment Community (IDEC), M. Tesar Sandikapura, juga menyoroti keterampilan tenaga kerja teknologi di Indonesia yang masih belum memenuhi standar Apple.

“Teknologi Apple sangat maju, dan untuk mengoperasikan serta mengelolanya dibutuhkan tenaga kerja dengan keahlian yang mumpuni. Sayangnya, tenaga kerja kita belum siap untuk itu,” ungkap Tesar.

Bukan Hanya Masalah SDM, Tapi Juga Birokrasi dan Rantai Pasok

Selain faktor SDM, ada dua kendala besar lainnya yang membuat Apple belum tertarik menanamkan modalnya di Indonesia, yaitu birokrasi yang berbelit-belit dan rantai pasok yang belum optimal.

Proses perizinan yang panjang dan regulasi yang sering berubah menjadi tantangan bagi perusahaan global yang ingin masuk ke Indonesia. Selain itu, ketersediaan bahan baku dan infrastruktur industri yang belum seefisien negara lain juga menjadi faktor yang diperhitungkan.

Meski demikian, pemerintah tetap berupaya menarik investasi Apple ke Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa kondisi SDM seharusnya bukan alasan untuk menunda investasi.

“Pembangunan pabrik dan peningkatan SDM seharusnya bisa berjalan beriringan, bukan menunggu satu sama lain. Jika Apple masuk, ini bisa menjadi pemicu bagi pengembangan SDM di Indonesia,” kata Meutya.

Saat ini, negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Apple masih terus berlangsung. Namun, belum ada kesepakatan resmi yang dicapai. Akankah Apple akhirnya berinvestasi di Indonesia? Semua tergantung pada bagaimana pemerintah bisa mengatasi tantangan ini.

(Redaksi)

Pos terkait