Liputan98.com – Beijing, Ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat kembali memanas. Dalam respons terhadap eskalasi tarif AS, China mengambil sikap agresif, dengan pernyataan tegas yang disampaikan melalui berbagai saluran resmi, termasuk media sosial.
Kedutaan Besar China di AS mengunggah pernyataan yang mengindikasikan ketidaktakutan mereka terhadap langkah Washington. “Jika perang adalah yang diinginkan AS, baik itu perang tarif, perang dagang, atau jenis perang lainnya, kami siap bertarung sampai akhir,” demikian bunyi pernyataan yang diunggah di platform X.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menguatkan sikap tersebut dalam konferensi pers, seraya menilai alasan AS yang mengaitkan kebijakan tarif dengan isu fentanyl sebagai “dalih yang lemah.”
“Jika AS memiliki agenda lain dan jika merugikan kepentingan China adalah yang mereka inginkan, kami siap bertarung sampai akhir,” ujar Lin dengan nada tegas. Ia juga mendesak Washington untuk menghentikan tindakan sepihaknya dan kembali ke jalur dialog serta kerja sama yang konstruktif.
Di sisi lain, China juga mengambil langkah hukum dengan mengajukan permintaan konsultasi yang direvisi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas tarif tambahan 10% yang diberlakukan sejak era Trump. Langkah ini menunjukkan bahwa selain siap berhadapan langsung, China juga berupaya menekan AS melalui jalur hukum internasional.
Ketegangan ini berpotensi semakin memanaskan hubungan perdagangan kedua negara, yang selama bertahun-tahun telah diwarnai oleh kebijakan saling balas tarif dan negosiasi yang kerap menemui jalan buntu.(red)