Liputan98.com – Jakarta, Presiden terpilih Prabowo Subianto menggelar pertemuan mengejutkan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Senin malam (7/4) di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam itu disebut sebagai silaturahmi Idul Fitri—tapi aroma politik kental terasa di balik pintu tertutup.
Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pertemuan itu berlangsung secara empat mata dan penuh kehangatan. “Banyak hal dibahas, termasuk masa depan Indonesia dan tantangan global. Pertukaran pikiran yang sangat penting,” ujar Dasco.
Meski disebut-sebut sebagai ajang silaturahmi, spekulasi langsung bermunculan. Apakah ini sinyal rekonsiliasi politik? Atau langkah awal untuk membangun koalisi besar di pemerintahan mendatang?
Presiden Joko Widodo pun ikut angkat bicara. Ia menilai pertemuan dua tokoh bangsa itu sebagai sesuatu yang sangat baik. “Bagus, sangat bagus. Komunikasi seperti ini penting untuk persatuan dan kemajuan bangsa,” kata Jokowi singkat.
Pertemuan ini menjadi sorotan karena selama Pilpres 2024, hubungan antara Gerindra dan PDI Perjuangan cukup tegang. Namun, politik Indonesia dikenal cair, dan langkah Prabowo menemui Megawati bisa jadi sinyal bahwa tak ada lawan atau kawan yang abadi.
Apakah ini awal dari babak baru kerja sama politik, atau hanya sekadar salam lebaran? Waktu yang akan menjawab.