Liputan98.com – Jakarta, Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, mengajukan permintaan resmi untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pertemuan ini direncanakan guna membahas kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan terhadap sejumlah produk asal Indonesia.
Langkah ini dilakukan sebagai respons atas kebijakan proteksionis Amerika Serikat yang dinilai merugikan hubungan perdagangan bilateral kedua negara. Prabowo berharap pertemuan tersebut dapat menjadi titik temu untuk meredakan ketegangan dagang dan menciptakan solusi yang saling menguntungkan.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengonfirmasi bahwa permohonan pertemuan telah disampaikan segera setelah Presiden Trump resmi dilantik kembali. “Kami masih menunggu konfirmasi resmi mengenai waktu dan tempat pertemuan,” ujarnya dalam keterangan pers.
Sementara itu, pemerintah Indonesia telah mengirim delegasi tingkat tinggi ke Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Delegasi ini membawa proposal diplomatik yang mencakup peningkatan impor produk-produk asal AS seperti kapas, gandum, minyak, dan gas. Selain itu, Indonesia juga mendorong pengurangan hambatan non-tarif serta kemungkinan penurunan pajak atas barang-barang AS yang masuk ke pasar domestik.
Langkah diplomatik ini menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga hubungan ekonomi yang adil dan setara di tengah dinamika perdagangan global yang semakin kompleks.