IHSG Anjlok 4%, BEI Pantau Ketat dan Berharap Tak Perlu Trading Halt

Liputan98.com – Jakarta, 5 Agustus 2024 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan di sesi II perdagangan hari ini, Senin (5/8). Per pukul 14:07 WIB, IHSG anjlok 4,07% ke level 7.010,92, mendekati batas psikologis 7.000 setelah sebelumnya stabil di rentang 7.200–7.300.

Merespons kondisi ini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menegaskan bahwa BEI masih memantau pergerakan pasar dan berharap tidak perlu menerapkan trading halt—penghentian sementara perdagangan selama 30 menit yang diberlakukan jika IHSG turun 5% dalam sehari.

Bacaan Lainnya

“Untuk trading halt, kita berharap tidak akan terjadi, dan semoga IHSG terus membaik di sisa hari ini. Kita akan pantau perkembangan bursa global dan regional,” ujar Irvan kepada wartawan.

Belajar dari Krisis 2020

Sejak pandemi Covid-19, BEI telah memiliki mekanisme pengamanan untuk menahan tekanan ekstrem di pasar saham. Kala itu, IHSG yang memulai tahun 2020 di level 6.300, akhirnya longsor hingga 3.937,63 pada 24 Maret 2020—level terendah sejak 2012.

Untuk mencegah kepanikan lebih lanjut, BEI menerapkan sejumlah kebijakan, termasuk:

✅ Larangan short selling untuk mengurangi aksi spekulasi negatif.

✅ Perubahan batasan auto rejection agar harga saham tidak terlalu fluktuatif.

✅ Mekanisme pre-opening untuk menjaga stabilitas pasar.

✅ Trading halt jika IHSG turun 5% dalam sehari.

Sejak kebijakan itu diterapkan, Bursa Efek Indonesia telah menghentikan perdagangan sebanyak tujuh kali dalam kurun waktu Maret 2020. Penghentian pertama terjadi pada 9 Maret 2020, hanya sepekan setelah kasus Covid-19 pertama diumumkan di Indonesia.

Akankah Trading Halt Terjadi Lagi?

Meskipun IHSG masih bertahan di atas batas 5%, pelaku pasar tetap waspada. Jika tekanan jual terus berlanjut hingga level kritis, BEI bisa kembali menggunakan mekanisme trading halt seperti yang pernah dilakukan pada 2020.

Namun, dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil dibanding pandemi, investor berharap koreksi ini hanya sementara. Sejumlah analis menyarankan untuk tidak panik dan tetap fokus pada saham dengan fundamental kuat.

Akankah IHSG bangkit di akhir sesi atau semakin terperosok? Pantau terus perkembangan pasar!

Pos terkait