Liputan98.com – Jakarta, 9 April 2025 — Pemerintah Indonesia resmi mengirimkan surat diplomatik ke Amerika Serikat sebagai respons atas kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Kebijakan ini dinilai berpotensi mengganggu neraca perdagangan dan memukul industri ekspor nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa surat tersebut telah disampaikan secara resmi melalui Kedutaan Besar RI di Washington DC. “Pihak AS sudah menerima suratnya. Dubes AS juga telah meminta waktu untuk membahas lebih lanjut,” ujar Airlangga usai menghadiri Sarasehan Ekonomi di Jakarta.
Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia memilih pendekatan negosiasi dan diplomasi, ketimbang mengambil langkah retaliasi yang berisiko menimbulkan ketegangan bilateral.
Tidak berhenti di situ, Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan langsung Airlangga bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Sugiono untuk berangkat ke AS. Delegasi tersebut dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR).
“Ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga hubungan ekonomi yang adil dan setara,” tambah Airlangga.
Sebagai bagian dari strategi diplomatik, Indonesia juga membuka opsi untuk meningkatkan impor produk-produk AS seperti gandum, kapas, gas alam, dan minyak. Pemerintah tengah mempertimbangkan relaksasi hambatan non-tarif serta penurunan pajak bagi sejumlah komoditas asal AS guna meredakan ketegangan dagang.
Dengan pendekatan yang cermat dan terukur, pemerintah berharap negosiasi ini menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.